Sabtu, 31 Maret 2012

Kembangkan Duku Padang Batung

Provinsi Kalimantan Selatan mengembangkan langsat atau buah duku asal Padang Batung wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) yang dikenal dengan rasa manis khas.

Kepala Balai Pengawasan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Banjarbaru Kalsel Ir. Erma Budianto, MS, Jumat mengatakan langsat Padang Batung bahkan bisa menyaingi duku Palembang.

Tanaman langsat Padang Batung terdapat di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) atau kawasan Pegunungan Meratus Kalsel, sekitar 170 Km utara Banjarmasin, yang kini merupakan wilayah Kecamatan, berdekatan/ bertetangga dengan Kecamatan Loksado yang menjadi salah
satu primadona obyek wisata di provinsi tersebut.

"Pasalnya dari segi rasa, tak kalah rasanya dengan duku Palembang, bahkan punya ciri tersendiri," ucapnya tanpa menyebut kekhasan dimaksud, kecuali menyebutkan varietas tanaman tersebut asli dari bibit benih lokal yang terdapat di kawasan Maratus.

Oleh karenanya, melalui penangkaran Balai Benih Tanaman Pangan Hortikultura yang juga terdapat di Padang Batung itu, Kalsel bermaksud mengembangkan usaha perkebunan rakyat untuk jenis komoditi tersebut, lanjutnya sekembali studi banding ke "Bumi Sriwijaya" Sumsel atau "kota empek-empek" Palembang beberapa hari lalu.

Studi banding itu terkait tugas Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pelayanan Laboratorium Pengujian Mutu dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, yang terdiri unsur anggota DPRD Kalsel beserta pejabat instansi terkait tingkat provinsi tersebut.

Dengan didampingi anggota Pansus, Drs. H.Djumaderi Masrun yang juga anggota Komisi III bidang pembangunan DPRD Kalsel dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) itu, Kepala Balai Benih tersebut, menerangkan, pihaknya sudah mengembangkan duku Padang Batung sejak dua tahun lalu melalui kebun inti guna pemuliaan tanamannya.

"Insya Allah mulai tahun 2008 ini pengembangan tanaman duku Padang Batung yang sudah diakui keberadaannya oleh Departemen Pertanian itu, melalui usaha penduduk secara bertahap sesuai bibit/benih yang tersedia," tuturnya.

Ia menegaskan, duku yang kini mulai pengembangnnya di Padang Batung HSS itu, asli varietas sendiri yang terdapat di kawasan Meratus, bukan bibit impor atau didatangkan dari Palembang Sumsel serta Pontianak Kalimantan Barat (Kalbar).

"Memang Kalbar atau Pontianak juga punya produksi buah duku yang hampir sama dengan duku Pelembang yang terkenal sejak lama, tapi tak sama dengan buah duku Padang Batung," demikian Erma.

wakil rakyat Kalsel dari Fraksi PAN itu mengaku bangga, karena daerahnya juga ternyata mempunyai duku yang mampu bersaing dengan buah-buah duku asal provinsi lain.

"Hanya saja secara kuantitatif masih sedikit pepohonan dan produksinya, sehingga masih kalah dengan jumlah produksi buah duku dari provinsi lain, seperti duku Palembang Sumsel yang pangsa pasarnya sampai ke Ibukota Jakarta, serta duku asal Jambi dan Kalbar yang pemasarannya sampai ke negeri jiran," tuturnya.

Namun ke depan, buah duku Padang Batung bukan cuma mampu bersaing dalam hal mutu atau kualitas, tapi juga dalam jumlah produk, sehingga dapat mewarnai pasar buah-buahan, baik di daerah sendiri atau untuk kebutuhan lokal maupun sampai ke provinsi lain, dan kalau perlu menusantara, lanjutnya.

Dalam produksi holtikultura, terutama buah langsat, tanaman yang satu famili dengan duku itu, eks Kalsel cukup terkenal sampai ke provinsi tetangga, seperti Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Kalimantan Timur (Kaltim), yaitu apa yang disebut "Langsat Tanjung".

"Langsat Tanjung" merupakan primadona dari sejumlah jenis langsat eks kabupaten lain di Kalsel, karena itu pula pada saat musim, sering sebagai oleh-oleh (buah tangan) bagi tamu yang datang ke Kalsel, khususnya Tanjung (236 Km utara Banjarmasin), ibukota Kabupaten Tabalong, demikian Djumaderi.

Ciri khas "Langsat Tanjung" selain rasanya manis, ada rasa kecutnya. Namun rasa kecut itu sedikit sekali, hampir sama dengan langsat Condet daerah Betawi.

Kalsel kini mulai musim buah langsat, di pasaran Banjarmasin mulai muncul, namun harus hati-hati dalam membeli, karena pada penjual terpampang tulisan baris pertama tertulis "asli langsat" dan baris kedua tertulis kata "Tanjung".

Tulisan itu ada dua tafsir, yang pertama menunjukkan barang dagangan tersebut memang asli langsat dari Tanjung, tapi tafsir kedua menyatakan, buah yang dijual itu benar asli langsat, namun tak jaminan asal dari Tanjung, karena tulisannya tidak menyatu atau berada pada baris kedua.

Sedangkan pohon duku Padang Batung baru terlihat pentik bunga dan sebagian ada yang sudah berbuah tapi masih kecil-kecil seperti butir-butir kotoran kambing, tapi pemasarannya, seperti musim buah tahun lalu hampir tak pernah ke Banjarmasin.

Pedagang duku Padang Batung lebih memilih pasaran barang dagangan tersebut ke daerah tetangga, seperti Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim), karena harga jualnya bisa lebih mahal dibandingkan dengan di Banjarmasin

Duku Padang Batung (Langsat Lanbau) Sejarah

Dunia memaang selalu berubah, seiring dengan tuntutan zaman ditengah berlangsungnya era globalisasi, kebutuhan manusia akan tagihan lidah berimbas pada seni manisnya buah, oleh karena itu orang-orang dahulu pun mengembangkan rasa jenis buah, salah satunya duku (langsat) untuk menciptakan rasa manis atau rasa yang berbeda untuk manusia.
Asal muasal duku ini masih belum dipastikan mengingat para veteran langsat ini belum banyak yang mengkonfirmasi masalah asal muasalnya, namun salah seorang pemilik kebun, Drs. H. M. Yusuf Syu’aib, berpendapat bahwa langsat ini dulunya adalah hasil karya okulasi dari petani Belanda, namun ada juga pendapat tentang, dulu ketika zaman perang salah satu penduduk desa Durian Rabung pulang dari Belanda meyelesaikan Sarjana disana, dan mengembangkan langsat jenis ini.
Entah apa namanya orang desa sering menyebutnya “langsat kabun” yang mungkin mengandung makna “kabun” dalam istilah banjar berarti “kebun”, sedangkan di Padang Batung sendiri lebih dikenal dengan nama “Langsat Lanbau” dan setelah di resmikan di tingkat Nasional oleh Badan Holtikultura Nasional, duku ini dinamakan “Duku Padang Batung”.

Kualitas (keunggulan)
1. Soal rasa manis sudah dijamin.
2. Duku ini mempunyai tekstur kulit yang lebih tebal daripada duku yang lainnya.
3. Bentuknya lebih bulat dari pada diameter duku yang lainnya di Kal-Sel, dan yang besar bentuknya hampir sebesar telor.
4. Duku ini lebih kental sehingga sehingga terasa lebih nikmat dilidah.
5. Tidak mudah busuk, rasa tetap sama dalam 3 hari kedepan (setelah panen).
Harga
• Untuk harga eceran berkisar antara Rp. 13.000 – 15.0000/kg dalam setiap jangka tahun berubah-ubah tergantung situasi pemasaran.
• Untuk harga pembalantikan (borongan) harga berkisar Rp. 10.000 -12.000 /ton), dalam setiap jangka tahun berubah-ubah tergantung situasi pemasaran.
Informasi Lebih lanjut hubungi
- Drs. H. M. Yusuf Syu’aib (081349489399) atau (051723981)
Tersedia bibit duku Padang Batung (Langsat Lanbau)
- Ukuran kecil
- Ukuran sedang
- Ukuran besar

Minggu, 18 Maret 2012

Kamis, 08 Maret 2012

Do'a Wanita Shalehah

DOA WANITA SHOLEHAH


Doa yang kupanjatkan ketika aku masih gadis:
“Ya Allah beri aku calon suami yang baik, yang sholeh. Beri aku suami yang dapat kujadikan imam dalam keluargaku.”
Doa yang kupanjatkan ketika selesai menikah:
“Ya Allah beri aku anak yang sholeh dan sholehah, agar mereka dapat mendoakanku ketika nanti aku mati dan menjadi salah satu amalanku yang tidak pernah putus.”
Doa yang kupanjatkan ketika anakku lahir:
“Ya Allah beri aku kesempatan menyekolahkan mereka di sekolah Islami yang baik meskipun mahal, beri aku rizki untuk itu ya Allah….”
Doa yang kupanjatkan ketika anakku sudah mulai sekolah:
“Ya Allah….. jadikan dia murid yang baik sehingga dia dapat bermoral Islami, agar dia bisa khatam Al Quran pada usia muda.”
Doa yang kupanjatkan ketika anakku sudah beranjak remaja:
“Ya Allah jadikan anakku bukan pengikut arus modernisasi yg mengkhawatirkanku. Ya Allah aku tidak ingin ia mengumbar auratnya, karena dia ibarat buah yang sedang ranum.”
Doa yang kupanjatkan ketika anakku menjadi dewasa:
“Ya Allah entengkan jodohnya, berilah jodoh yang sholeh pada mereka, yang bibit, bebet, bobotnya baik dan sesuai setara dengan keluarga kami.”
Doa yang kupanjatkan ketika anakku menikah:
“Ya Allah jangan kau putuskan tali ibu & anak ini, aku takut kehilangan perhatiannya dan takut kehilangan dia karena dia akan ikut suaminya.”
Doa yang kupanjatkan ketika anakku akan melahirkan:
“Ya Allah mudah-mudahan cucuku lahir dengan selamat. Aku inginkan nama pemberianku pada cucuku, karena aku ingin memanjangkan teritoria wibawaku sebagai ibu dari ibunya cucuku.”
Ketika kupanjatkan doa-doa itu, aku membayangkan Allah tersenyum dan berkata…..
“Engkau ingin suami yang baik dan sholeh sudahkah engkau sendiri baik dan sholehah? Engkau ingin suamimu jadi imam, akankah engkau jadi makmum yang baik?”
“Engkau ingin anak yang sholehah, sudahkah itu ada padamu dan pada suamimu. Jangan egois begitu…… .. masak engkau ingin anak yang sholehah hanya karena engkau ingin mereka mendoakanmu. …tentu mereka menjadi sholehah utama karena-Ku, karena aturan yang mereka ikuti haruslah aturan-Ku.”
“Engkau ingin menyekolahkan anakmu di sekolah Islam, karena pa?…prestige?…atau….mode? ….atau engkau tidak mau direpotkan dengan mendidik Islam padanya? engkau juga harus belajar, engkau juga harus bermoral Islami, engkau juga harus membaca Al Quran dan berusaha mengkhatamkannya”
“Bagaimana engkau dapat menahan anakmu tidak menebarkan pesonanya dengan mengumbar aurat, kalau engkau sebagai ibunya jengah untuk menutup aurat? Sementara engkau tahu Aku wajibkan itu untuk keselamatan dan kehormatan umat-Ku.”
“Engkau bicara bibit, bebet, bobot untuk calon menantumu, seolah engkau tidak percaya ayat 3 & 26 surat An Nuur dalam Al Quran-Ku. Percayalah kalau anakmu adalah anak yang sholihah maka yang sepadanlah yang dia akan dapatkan.”
“Engkau hanya mengandung, melahirkan dan menyusui anakmu. Aku yang memiliki dia saja, Aku bebaskan dia dengan kehendaknya. Aku tetap mencintainya, meskipun dia berpaling dari-Ku, bahkan ketika dia melupakan-Ku. Aku tetap mencintainya. .. ”
“Anakmu adalah amanahmu, cucumu adalah amanah dari anakmu, berilah kebebasan untuk melepaskan busur anak panahnya sendiri yang menjadi amanahnya.”
Lantas…… aku malu…… dengan imajinasi do’a-ku sendiri…. Aku malu akan tuntutanku kepada-NYA.. ….Maafkan aku ya Allah….
Pernahkah Anda bayangkan bila pada saat kita berdoa, kita mendengar ini:
“Terima kasih, Anda telah menghubungi Baitullah”.
“Tekan 1 untuk ‘meminta’.
”Tekan 2 untuk ‘mengucap syukur’.
”Tekan 3 untuk ‘mengeluh’.
”Tekan 4 untuk ‘permintaan lainnya’.”
Atau….
Bagaimana jika Malaikat memohon maaf seperti ini:
“Saat ini semua malaikat sedang membantu pelanggan lain. Tetaplah sabar menunggu. Panggilan Anda akan dijawab berdasarkan urutannya.”
Atau, bisakah Anda bayangkan bila pada saat berdoa, Anda mendapat respons seperti ini:
“Jika Anda ingin berbicara dengan Malaikat, Tekan 1. Dengan Malaikat Mikail, Tekan 2. Dengan malaikat lainnya, Tekan 3. Jika Anda ingin mendengar sari tilawah saat Anda menunggu, Tekan 4. “Untuk jawaban pertanyaan tentang hakekat surga & neraka, silahkan tunggu sampai Anda tiba di sini!!”
Atau bisa juga Anda mendengar ini :
“Komputer kami menunjukkan bahwa Anda telah satu kali menelpon hari ini. Silakan mencoba kembali esok hari.”
Atau…
“Kantor ini ditutup pada akhir minggu. Silakan menelpon kembali hari Senin setelah pukul 9 pagi.”
Alhamdulillah. …. Allah SWT mengasihi kita, Anda dapat menelpon-Nya setiap saat!!!
Anda hanya perlu untuk memanggilnya kapan saja dan Dia mendengar Anda. Karena bila memanggil Allah, Anda tidak akan pernah mendapat nada sibuk. Allah menerima setiap panggilan dan mengetahui siapa pemanggilnya secara pribadi.
Ketika Anda memanggil-Nya, gunakan nomor utama ini: 24434
2 : shalat Subuh
4 : shalat Zuhur
4 : shalat Ashar
3 : shalat Maghrib
4 : shalat Isya
Atau untuk lebih lengkapnya dan lebih banyak kemashlahatannya, gunakan nomor ini : 28443483
2 : shalat Subuh
8 : Shalat Dhuha
4 : shalat Zuhur
4 : shalat Ashar
3 : shalat Maghrib
4 : shalat Isya
8 : Shalat Lail (tahajjud atau lainnya)
3 : Shalat Witir
Info selengkapnya ada di “Buku Telepon” berjudul “Al Qur’anul Karim & Hadist Nabi” Langsung hubungi, tanpa Operator tanpa Perantara, tanpa dipungut biaya.
Nomor 24434 dan 28443483 ini memiliki jumlah saluran hunting yang tak terbatas dan seluruhnya buka 24 jam sehari 7 hari seminggu 365 hari setahun !!!
Sebarkan informasi ini kepada orang-orang di sekeliling kita. Mana tahu mungkin mereka sedang membutuhkannya.
Sabda Rasulullah S.A.W :
“Barang siapa hafal tujuh kalimat, ia terpandang mulia di sisi Allah dan Malaikat serta diampuni dosa-dosanya walau sebanyak buih laut”
Tujuh Kalimah ALLAH:
1. Mengucap “Bismillah” pada tiap-tiap hendak melakukan sesuatu.
2. Mengucap “Alhamdulillah” pada tiap-tiap selesai melakukan sesuatu.
3. Mengucap “Astaghfirullah” jika lidah terselip perkataan yang tidak patut.
4. Mengucap “Insya Allah” jika merencanakan berbuat sesuatu di hari esok.
5. Mengucap “La haula wala quwwata illa billah” jika menghadapi sesuatu tak disukai dan tak diingini.
6. Mengucap “Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun” jika menghadapi dan menerima musibah.
7. Mengucap “La ilaha illallah Muhammadarrasulullah” sepanjang siang dan malam sehingga tak terpisah dari lidahnya.
Dari Tafsir Hanafi:
- mudah-mudahan ingat, walau lambat-lambat
- mudah-mudahan selalu, walau sambil lalu
- mudah-mudahan jadi bisa, karena sudah biasa